Budaya
Cimahi
Opini
Semakin Minimnya Minat Para Pembaca Buku Di Era Digitalisasi
Kota Cimahi, (AntusiasNews.com) - Dampak pertumbuhan teknologi dan transformasi dunia dalam segi literasi konvensional di era modern atau sering disebut dengan era digitalisasi saat ini, sangatlah berpengaruh terhadap minimnya minat membaca bagi para pembaca dikarenakan teknologi terkini yang memudahkan hal apapun termasuk dalam dunia 'baca'. Minggu (08/06/25).
Hal demikian bisa dilihat dari sepinya toko-toko buku di Indonesia dikarenakan "side effect" atau efek samping dari pengaruh era digitalisasi, perubahan perilaku pasca-pandemi, harga buku yang relatif mahal, daya beli buku yang rendah, persaingan penjualan buku semakin ketat, dan kurangnya inovasi serta dukungan dari berbagai pihak.
Menurut Koordinator LSM Kompas sekaligus pengamat kebudayaan di kota Cimahi, Fajar Budi Wibowo M.Si. hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagaimana caranya agar Buku ini tidak punah ditelan pergeseran zaman, yang mana pada saat ini kecanggihan teknologi dan informasi sangat berdampak besar terhadap dunia 'baca'.
Buku atau literasi tertulis sudah ber 'transformasi' atau beralih kepada e-book, e-paper dan sebagainya, sehingga setiap individu dapat sangat mudah untuk mengakses informasi yang diinginkan melalui gadget.
Dan disamping itu, penjualan buku atau literasi secara konvensional sudah sangat 'jarang' di gandrungi para pembaca, mudahnya para pembaca membeli melalui market place ataupun melalui berbagai macam platform digital lainnya menjadi faktor utama.
Hal demikian tentunya menjadi kajian para pemangku kebijakan agar keseimbangan moda perekonomian para pedagang konvensional bisa sama-sama terfasilitasi, serta bagaimana menumbuh kembangkan kembali minat baca dikalangan pelajar serta masyarakat.
Canggih nya dunia digitalisasi saat ini tentunya harus diimbangi juga oleh para pelaku usaha konvensional agar semakin berinovasi, inovatif dalam meningkatkan konsep jualannya, terutama penjual buku konvensional.
Fajar juga berpendapat, guna memancing animo minat para pembeli buku konvensional perlu diadakan kegiatan-kegiatan seperti halnya seminar, podcast, kampanye literasi yang melibatkan pemerintah daerah, serta lembaga yang linier di bidangnya.
Dinilai dalam segi keamanan pembelian buku konvensional sebetulnya lebih aman dibanding dengan e-book dan sejenisnya, mengapa demikian dikarenakan e-book ataupun media digital sejenisnya sangat rentan dengan paparan 'virus' tayangan iklan yg tidak senonoh, situs-situs iklan terlarang dan lain sebagainya.
Maka dari itu, mari kita tingkatkan kembali jendela 'cakrawala' kita. (Dany/Agus Nyno)
Copyright ©
Via
Budaya
Posting Komentar